Blood and Them

𝐘𝐒.
4 min readMay 9, 2023

--

⚠️⚠️ : ZOMBIE

This Chaper may seem disturbing or disgusting to some people. Please be wise in reading.

“Oke! Stop buang-buang waktu. Ayo kita meluncur sekarang!”

Khavii bangkit dari duduknya dan langsung berdiri, tidak lupa mengepalkan tangan disertai wajahnya yang serius. Ia seperti sudah membulatkan tekadnya untuk keluar dari gedung tersebut.

"OKE AYO GERAK! GUE UDAH SESAK NAFAS INI DARITADI DI TOILET. Gue mau pulang ke kos!" Hao ikut berdiri dari duduknya.

"Gerald, ayo! Lo bisa malas-malasan nanti pas nyampe di kos. Sekarang kita harus main aman dulu. Ali udah nungguin kita, kasihan dia kalau kelamaan di mobil."

"Siap!!" Akhirnya Gerald pun ikut bangkit dari duduknya, remaja laki-laki itu tengah tersenyum mantap sekarang.

Sebelum keluar, ketiga laki-laki itu mengambil sapu, pel dan beberapa tongkat lainnya yang bisa dijadikan alat perlawanan diri. Kata Ko Hao setidaknya mereka tak melawan secara langsung ketika Zombie itu mengejar mereka.

"Wokei, pertama-tama kita bakalan keluar dari WC ini dulu."

Hao mengambil langkah terdepan, pemuda itu perlahan-lahan membuka pintu kamar mandi tersebut. Kepalanya menyembul dari balik pintu, bergerak ke sana-kemari, memperhatikan setiap sudut gedung.

"Aman, guys." Ia memberikan kode agar Gerald dan Khavii mengikuti langkahnya.

Ketiganya pun akhirnya keluar dari ruangan tersebut. Ketika mereka menyusuri gedung itu beberapa percikan darah terlihat. Baik di lantai maupun di dinding gedung. Jangan tanyakan bagaimana isi gedung Supermarket tersebut yang pasti semuanya sudah amat berantakan.

“Sepi banget,” bisik Hao.

“Ini aneh, mereka semua kemana, ya?” Gerald pun ikut bertanya-tanya.

"Iya, ini agak sedikit aneh. Setidaknya ada satu atau dua dari mereka yang masih berlalu-lalang di sini,” lanjut Khavii pula.

"Eh, bentar!"

Hao menghentikan langkah mereka saat matanya tak sengaja menangkap potret sebuah benda yang sedang mereka cari-cari keberadaannya.

Kunci mobil milik Khavii yang dilengkapi dengan gantungan robot kecil milik Ali.

"Itu tuh, kunci mobilnya!" Tunjuk Gerald ke arah benda tersebut.

Kunci tersebut jatuh tepat di sebuah ruangan milik staff yang terbuka lebar pintunya. Mereka tidak tahu menahu perihal apa yang ada di dalam ruangan tersebut. Sebab itulah salah satu dari mereka harus mengalah untuk memeriksa keadaan di dalam ruangan sana.

"Lu ngintip Bang." Gerald menyenggol lengan milik Khavii.

"Ah, nggak ah. Gue nggak jago ngintip. Lo aja Ger."

"Gini aja nih, Gerald yang ngintip. Khavii yang perhatiin sekitar, biar gue yang ngambil kuncinya. Oke?" Keduanya langsung mengangguk kompak saat Hao menyarankan usulannya.

Jeda setelahnya, Gerald mulai mengintip di jendela kecil yang menghubungkan langsung ke dalam ruangan.

Betapa terkejutnya Gerald saat melihat bahwa ada 5-7 zombie yang sedang mengelilingi seorang mayat. Mereka memakan mayat itu hidup-hidup, mengulitinya, menggigit dan menelan daging itu dengan lahap. Mereka sedang berpesta. Bahkan, Gerald sudah tidak tahu apa identitas dari mayat itu. KARENA MEMANG SUDAH SEHANCUR ITU. Bau darah yang langsung masuk ke indera penciuman Gerald serta pemandangan menjijikkan yang ia lihat langsung membuat perutnya mual.

"Ger? Kenapa? Lo kok tutup mulut?" tanya Khavii bingung.

"Lo liat sendiri aja Banh..."

Khavii juga memberik reaksi yang sama saat ikut mengintip ke dalam. Matanya membulat sempurna, bulu kuduknya berdiri seketika.

"Anjir..."

"Nasib kita bakalan kayak gitu juga kalau kita gagal," ujar Gerald yang masih menahan rasa mualnya.

"Lo yang jaga aja Ger. Biar gue yang ngintip. Ko, kayaknya mereka lagi asyik sama makanan mereka, jadi pasti perhatiannya ke sana. Asalkan Koko nggak membikin suara sekecil apa pun, mereka nggak akan sadar," jelas Khavii sambil menatap mantap ke arah Hao.

Hao langsung menganggukkan kepalanya. "Siap."

Dan begitulah ketika Khavii mengintip ke dalam, Hao mulai mengendap-endap untuk mengambil kunci mobil yang tergeletak tepat di depan pintu. Satu menit berlalu dan semuanya terlihat aman, sampai dimana ternyata seorang Zombie mendapati kehadiran mereka.

"RAAAWWRRRR!!"

"ANJIIIRR KO HAAO KABUUURR!!!"

Tanpa Ba-bi-bu Hao langsung meraih kunci mobil tersebut dan ikut berlari menjauh dari sekelompok zombie yang mulai mengejar mereka.

"ZOMBIE TOLOL MONYET ANJIIIIIIINGGGG KENAPA SEREM BANGET BANGSAATT!!!"

Sepanjang pelarian keluar beribu kata mutiara dari dalam mulut Gerald. Hampir seluruh isi kebun binatang iya absenkan kehadirannya.

"JINGAN!! Jangan sentuh gue napa ah!! Jauh-jauh sana!!"

Karena kaki yang terluka membuat Khavii berlari lebih lambat dari dua teman lainnya. Ia menghentikan langkahnya lalu memukul beberapa Zombie dengan tongkat sapu yang ia punya.

"WOI BANG LARIIIKK!! ITU DI BELAKANG LO MAKIN BANYAK!!"

Dikarenakan menjadi yang terakhir kabur dari gedung, ternyata membuat ketiga menjadi santapan terakhir yang sudah ditunggu-tunggu oleh para zombie tersebut.

"ANYING BANYAK BANGET COK!!"

"PARKIRAN SEBELAH MANA ETDAH!!"

"JUANCOOKKKK ITU ADA YANG MUNCUL DARI DEPAANNN!!!"

"LAWAN AJA LAWANN!!! PAKEK TONGKAT PEL LO ITU!!"

"IH INI UDAH PATAH PEL-NYA!!"

Meskipun mengalami beberapa ke-struggle-an dalam menghadapi para zombie yang haus darah, ketiganya akhirnya dapat sampai ke area parkiran juga (Walaupun puluhan zombie mengejar dari belakang).

"KO HAO MANA TADI KUNCI MOBILNYA??!! BUKA! BUKA!! BUKAIN MOBILNYAAA!!"

"SABAR NAPA AH!!"

"WADIDAWWW ZOMBIENYA GANAS BANGET ATTUUUTTT!!"

"Gerald tolol sini luu jangan ke situu!!"

Dan tentu saja setelah mobil terbuka ketiganya langsung berdesak-desakan untuk masuk ke dalam.

"TUTUP ANJINGGG TUTOOOPPP PINTUNYAAAKK!!!"

"SABAR KAKI GUE KEJEPIT BANG!!"

BRAAAAAKKK

Begitu saja setelah pintu mobil tertutup dan terkunci, puluhan zombie itu langsung mengerubungi posisi mobil mereka.

"JALAN BANG JALAANN!!! JALAN AJA TROS BANG!!! PLIISS!! Ini kaca mobilnya udah retak, lo mau pecah kah???"

Jadi tanpa banyak cakap akhirnya mobil milik Khavii berjalan keluar dari area parkiran. Menuju ke arah jalan raya dan meninggalkan pelataran gedung supermarket tersebut.

"Ger, kabari ke mobil satu lagi. Kalau kita udah berhasil selamat dan udah keluar. Biar mereka nyusul," ujar Khavii yang sudah fokus menyetir.

Di tengah tegangnya suasana, sebuah suara serak khas bangun tidur langsung menginterupsi atensi mereka.

"Loh? Abang-abang udah nyampe?"

Dari balik jok belakang terlihat Ali yang baru saja terbangun dengan wajah kusut. Rambutnya berantakan, terlihat sekali baru bangun tidur.

"IHHH BOCIIILLL LO ENAK BANGET BISA TIDOR-TIDORAAAANNN!!!!!"

--

--

𝐘𝐒.
𝐘𝐒.

No responses yet